Khidmat berasal dari kata Khadama
yang berarti pembantu. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia khidmat ialah
hormat atau takzim. Berbuat khidmat disebut dengan berkhidmat. Jadi Khidmat
adalah bentuk pengabdian segala yang ada dalam diri kita untuk mengharapkan
keridhaan Allah Swt. Dalam pandangan kitabiyyah, makna khidmat terbagi menjadi
dua tingkatan:
- Khidmatul Walid Ilal Walidain
Khidmatnya anak terhadap kedua orang
tua kandung. Khidmat semacam ini tingkatannya sebatas khidmat lahiriyyah. Sebab
kitab Tasawwuf sudah mengatakan: "Khidmatlah kepada orang tuamu (menjamin)
niscaya engkau di tempatkan ke dalam surga Hadiyyah". (surganya ahli
syareat/surga pertama)
- Khidmat Murid Ilal Mursyid
Khidmatnya murid terhadap Gurunya. Khidmat
semacam ini tingkatannya mencapai Ahlul
Bathin. Sebab kitab tauhid menjelaskan; "Bila engkau sudah bisa
berkhidmat kepada gurumu (tanpa membantah ucapannya) patuh karena ilmunya serta
handap asor (menerima segala
keinginannya) maka Allah, menjadikan ruhnya bagian dari orang-orang yang
mencintai Allah dan Rosulnya. Sebab Guru adalah wasilah tercepat menuju
kehadirat Allah SWT".
Bentuk khidmat itu terbagi menjadi tiga,
yaitu:
- Khidmat Ilaa Ahlul ‘Ilmi
Khidmat kepada Ahli ilmu atau dalam
istilah lainnya adalah para ulama. Khidmat kepada para ulama sangat penting
sekali, bahkan sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Ta’limul Muta’alim, khidmat atau takzim kepada ulama atau guru
merupakan penentu masa depan kita. Pengkhidmatan kepada guru adalah bentuk
kecerahan dan kemurnian masa depan dan mimpi kita sekarang.
- Khidmat Ilaal ‘Ilmi
Khidmat kepada ilmu, baik ilmu umum
bahkan yang terpenting ilmu agama. Jika kita menginginkan keberkahan ilmu dalam
kehidupan dunia ini maka kita wajib khidmat atau menghormati ilmu. Mencemoohkan
atau menyelewengkan ilmu sama dengan kita menghapuskan ilmu dalam diri kita. Misalnya,
jangan heran jika kita sering kali mendapatkan nilai kecil di sekolah maupun di
kampus, mungkin itu terjadi karena kita pernah menyelewengkan ilmu. Ilmu apapun
yang kita pelajari harus kita kaji dan perdalam. Segala ilmu itu baik, selagi
ilmu tersebut tidak bertentangan dengan syari’at Islam.
- Khidmat Ilaa Thaalibil ‘Ilmi
Khidmat kepada pencari ilmu. Kita sebagai
pencari ilmu diwajibkan memiliki rasa kasih sayang dan penghormatan kepada
orang lain (pencari ilmu). Para pencari ilmu disebut juga dengan murid atau
santri (dalam istilah pesantren) atau mahasiswa. Bentuk pengkhidmatannya dapat
berupa saling tolong menolong, berdiskusi, berbagi pengalaman dan sebagainya.